Drop Down MenusCSS Drop Down MenuPure CSS Dropdown Menu

Rabu, 16 Maret 2016

Perkembangan Musik dan Alat Pemutar Musik

Piringan Hitam


Dulu piringan hitam sangat popular terutama tahun-tahun awal abad ke 20. Penemu pertamanya adalah Kevin Gerald yang menggunakan pemutar piringan hitam (phonograph) sebagai alat untuk membunyikan musik. Sebenarnya piringan hitam sudah ditemukan sebelumnya oleh Charless Cros pada tahun 1887. Tapi dia tidak bisa membunyikannya dengan sempurna karena hanya menggunakan pena saja. Di tahun berikutnya, Piringan hitam jenis baru yang lebih sempurna ditemukan oleh Emlie Barliner, tepatnya tahun 1888. Lalu ia memberi hak paten untuk label Barliner Gramaphone. Sejak masa itu hingga pertengahan abad 20, Teknologi Pemutar Musik piringan hitam meluas ke seluruh dunia. Namun karena harga pemutar dan piringannya cukup mahal, yang memilikinya hanya orang kelas menengah ke atas saja.









Lagu-lagu yang diputar menggunakan mesin Gramaphone ini juga cenderung klasik dan masih berupa instrumental. Berbeda dengan sekarang yang dengan membawa alat sebesar korek api saja anda dapat menikmati alunan musik yang sesuai dengan kesukaan anda.

Kaset Pita


Alat ini diperkenalkan oleh Philips pada tahun 1963 sebagai media penyimpanan dan pemutar musik. Dua tahun setelahnya, Compact Audio Cassette diproduksi secara masal. Sejak tahun 70an produsen tape dari berbagai Negara mulai membuat alat pemutar kaset yang kita kenal dengan tape recorder. Pada tahun 1980an, Sony menciptakan Walkman sebagai alat pemutar musik portable.









Keunggulan kaset daripada piringan hitam adalah bentuknya yang lebih ringkas dan juga pemutarnya yang bisa dibawa kemana-mana. Tapi, keawetan kaset pita ini tidak lebih lama dari piringan hitam. Terkadang kaset pita ini juga dapat kusut sehingga akan mengurangi kualitas lagu yang sedang diputar. Seiring dengan waktu akibat penggunaan, kualitas suara akan berkurang dan harus digantin dengan kaset baru.

DAT


CD Player
Teknologi Pemutar Musik Digital Audio Tape mulai diperkenalkan sejak tahun 90an. Penyimpanan audionya ada 2 versi, yakni menggunakan Compact Disk (CD) dan sejenis pita kaset yang berukuran lebih kecil dari pita kaset pada umumnya. Bentuknya lebih kecil dari piringan hitam dan kapasitas penyimpanannya lebih besar daripada kaset pita. Pada saat awal kemunculannya, produsen CD tidak berani untuk langsung bermain di pasar global karena kelemahan DAT yang disimpan dalam CD, bisa di-copy ke CD lain sama persis kualitasnya tanpa ada distorsi. Lalu berkembang ada VCD, DVD, yang tidak hanya memutar musik namun juga video.

MP3

Mungkin inilah format paling mutakhir dari media penyimpanan dan pemutar audio. Saat itu musik mengalami proses digitalisasi. Dengan adanya format MP3, WAV, WMA, dll, maka sekarang musik ataupun file audio lainnya bisa diputar dengan MP3 player dan platform lain, misalnya macbook pro terbaru. Hari ini, MP3 player sangat beragam jenisnya, ada yang masih berukuran besar adapula yang sangat kecil. Anda hanya membutuhkan memori MicroSD yang memiliki ukuran sangat kecil sebagai media penyimpanannya.

 Sumber: https://medium.com/@Irawand/perkembangan-teknologi-pemutar-musik-dari-masa-ke-masa-bdc11f1ee105#.qbv293cs2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar